Senin, 13 April 2009

Indonesia Sadar Asuransi


Asuransi itu ngarepin kita kenapa-kenapa(celaka) ya?

Eits nggak gitu dong, nyang dimaksud asuransi itu adalah mengalihkan tanggung jawab keuangan atas resiko kejadian tersebut ke pihak lain. Kalau asuransi itu ngarepin kita kenapa-kenapa alias pengen sesuatu nyang enggak bagus terjadi sama kita, trus dokter, rumah sakit, apotik sampai tukang tambal ban bisa dibilang sama aja kayak asuransi dong?

Ah ngapain ikut asuransi, tiap bulan cuma nyetor terus, nggak sebanding sama manfaat yang didapet...

Itu asuransi tradisional, alias jadul. Yang pertanggungannya kalo nasabah meninggal baru bisa nge klaim, meskipun (Hii.. jangaan3x sampai terjadi sama kita) si nasabah kecelakaan parah, karena pertanggungannya meninggal, ya sampai si nasabah meninggal, baru klaimnya bisa dicairkan oleh perusahaan asuransi. Selain itu selama kita masih mau jadi nasabah kita kudu terus bayar premi seumur hidup. Kalau mau berhenti uang premi yang udah kita setorin selama jadi nasabah bakalan angus atau paling2 cuma dibalikin 25%. Huu... Cape dehhh...

Ngapain ikut asuransi? Saya masih sehat ini.....
Justru saat sehat itulah kesempatan kite jadi nasabah, kalo udah sakit, perusahaan asuransi manapun enggak ada yang mau bantu Sodara2. Percaya deh.

Asuransi Pribadi? Enggak perlu! saya kan udah punya dari kantor tempat saya kerja.

Betul. Tapi sampe kapan? Saat kita masih aktif dan bisa bekerja di perusahaan tersebut kan? Misalkan kita kena stroke, trus enggak bisa kerja lagi. Otomatis kita dirumahkan dong. Kalau kita enggak bisa pulih dalam jangka waktu tertentu, pasti akan diminta untuk mengundurkan diri. Setelah itu apa asuransi dari kantor masih mau bantu? OK, Bila saat ini Sobat sudah merasa yakin oleh asuransi kantor, saatnya untuk memikirkan proteksi bagi suami, istri, anak maupun keluarga Sobat.

Asuransi mungut preminya rajin, giliran klaim ribeet banget

Nyang namanya asuransi itu tugasnya cuma satu: Bayar Klaim! Kenapa sampai
asuransi nolak bayar klaim cuma ada tiga alesan:
1. Calon nasabah atau si agen asuransi enggak jujur saat diminta mengisi
riwayat kesehatan.
2. Seseorang masih aktif sebagai nasabah di perusahaan asuransi tersebut.
3. Nasabah dibunuh oleh ahli warisnya.

Ikut asuransi? Ntar dulu ah belon perlu.

Sesuatu nyang enggak langsung kerasa manfaatnya, pasti bakalan sedikit peminatnya. Tul nggak? Contohnya banyak orang yang males untuk ngerjain perintah agama. Kenapa? Karena kebaikannya (pahala) enggak dibayar cash (langsung). Coba deh kalo dibayar cash. Lain ceritanya.
Sama kayak asuransi, sekarang saat kita sehat asuransi itu pasti kebutuhan tersier yang nomor sekian. Tapi saat terjadi sesuatu sama kita, asuransi bisa menjadi kebutuhan primer bagi kita maupun keluarga.

Sob, asuransi jaman sekarang lain, enggak beda kayak kita nabung di Bank, kita punya saldo, dan saldo tersebut bisa diambil saat kita lagi butuh. Cara tersebut akan membuat kita memiliki budaya menabung teratur, pinjem istilah orang2 perencana keuangan, menabung itu di awal begitu dapet rejeki, bukannya kalo ada sisaan biaya hidup baru kita nabung.

Kalo sama kayak Bank, ya mending nabung di Bank aja atuh! Praktis, bisa buat bayar tagihan, tarik tunai gampang....

Bener, tapi pas kita sakit, trus butuh biaya banyak apa bank mau ngasih pinjeman kredit untuk ngobatin orang sakit?

Secara konsep hampir sama kok antara bank vs asuransi. Bank musti setor, asuransi ya kudu nyetor. Bank bisa tarik tunai, asuransi ya sami mawon. Bank motong saldo untuk biaya administrasi, asuransi ya pada bae. Bedanya, bank bisa buat bayar aneka tagihan, PLN, Telpon, PAM, Kartu Kredit dsb..
Sementara asuransi bisa untuk ganti biaya rumah sakit, biaya berobat, biaya pertanggungan cacat tetap & kematian, sampai tunjangan hingga kita berumur 65 tahun!
Kata Pepatah Barat, 'jangan taruh telurmu hanya dalam satu keranjang' kalo selama ini Sobat sudah biasa nyimpen duit di bank, ya saatnya di bagi dua, separo di bank, separo lagi di asuransi. Uang Sobat enggak ilang kok. Karena tiap bulan bakalan dikirimin laporan saldonya.

keyakinan juga bukan halangan untuk proteksi diri, sekarang sudah ada asuransi syariah.
Ayo tunggu apa lagi? Proteksi diri anda sejak dini.....
Baca Selengkapnya..

Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan

T : Bagaimana cara menjadi nasabah Prudential?
J : Anda cukup menghubungi kami, bisa melalui SMS, telepon, e-mail maupun yahoo
mesenger untuk kami buatkan ilustrasi perhitungan biaya premi berdasarkan
usia dan kemampuan anda membayar premi bulanan.

T: Bila kami hendak mengajukan pembuatan ilustrasi, via e-mail, data apa saja yang diperlukan

J: Data-data yang kami perlukan adalah:
1. nama anda
2. tanggal lahir
3. Profesi Anda, bila anda seorang karyawan sebutkan nama perusahaan anda
serta posisi anda
4 .Alamat rumah serta kantor anda
5. siapa saja yang hendak diasuransikan (nama dan tanggal lahir)
6. anda merokok/tidak merokok
7. biaya premi yang disanggupi setiap bulan, minimal Rp. 350 ribu/bulan/jiwa
8. cara pembayaran premi (tahunan, 6 bulanan, 3 bulanan, bulanan).

T : Setelah itu?
J : Kami akan membuatkn SPAJ (Surat Permohonan Asuransi Jiwa) atas nama anda,
kemudian anda tandatangani SPAJ tersebut.

T: Apa saja persyaratan untuk mengajukan SPAJ?
J: Fotokopi KTP, fotokopi kartu kredit bila anda menginginkan premi bulanan
anda didebet langsung melalui kartu kredit, serta angsuran premi pertama
anda, serta untuk selanjutkan kami ajukan ke bagian underwriting untuk
proses penbuatan polis.

T: Berapa lamakah proses pengajuan dari SPAJ menjadi polis asuransi
J: Enam puluh hari kerja sejak diajukannya SPAJ. Selama masa proses tersebut
Anda sudah mendapatkan pertanggungan asuransi jiwa.

T: Bank mana sajakah yang bisa melakukan pembayaran premi melalui ATM?
J: BCA, Lippobank, BII dan Bank Permata, Bagi Anda nasabah Bank Mandiri
yang menginginkan untuk permohonan debit langsung melalui rekening kami juga
memberikan form khusus surat pengajuan debit langsung.
Baca Selengkapnya..

Mengapa Memilih Prudential?


Telah berdiri sejak tahun 1848 di Inggris,
Termasuk menangani klaim dari tenggelamnya kapal Titanic, Perang Dunia Ke I dan II

- 80 tahun di Asia sejak tahun 1928
sejak didirikan pertama kali di Malaysia, kini telah memiliki kantor regional Prudential Corporation Asia (PCA) di Hongkong, Prudential telah menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terdepan di Asia, dengan operasi dan pengelolaan dana di 12 negara.

- Manfaat yang diberikan selain perlindungan bagi diri dan keluarga investasi juga sekaligus memiliki manfaat investasi, dalam artian anda memiliki proteksi diri juga memiliki simpanan hari esok.

- Fleksibel, cicilan premi dapat disesuakan dengan kemampuan anda, pertanggungan dan
manfaat tambahan. Semua dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan anda.

- Transparan, Anda dapat dapat mengetahui pertumbuhan nilai investasi langsung dari media massa, dan situs Prudential Indonesia, setiap bulan laporan tersebut juga akan dikirimkan ke alamat anda.


Fakta peting tentang Prudential plc (Berdasarkan data per 30 Juni 2007)

- Prudential Group mengelola dana lebih dari US$ 510 miliar atau sekitar Rp. 4,630 triliun

-Mempekerjakan lebih dari 23.000 karyawan diseluruh dunia.
-Melayani lebih dari 21 juta nasabah diseluruh dunia.
-Bergerak melalui distribusi multi channel
-Sumber pendapatan yang beragam dari wilayah geografis yang berbeda.


Fakta tentang Prudential Indonesia (Berdasarkan data per 30 Juni 2008)

- Memiliki 6 kantor pemasaran, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan. Serta 110 kantor keagenan diseluruh Indonesia.

- Melayani lebih dari 350.000 nasabah, serta didukung oleh 40.000 tenaga pemasaran diseluruh Indonesia.

- Memiliki RBC (Risk Based Capital) diatas 300% masih jauh diatas yang ditetapkan pemerintah Indonesia ( Ketentuan Departemen Keuangan) yang hanya sebesar 120%



- Pada 2007 Prudential Indonesia menerima penghargaan “Lifetime Achievement Award for Best Life Insurance Company” penghargaan ini diberikan karena berturut-turut sejak 2002 hingga 2008 memperoleh penghargaan “Best Life Insurance Company” dari majalah Investor.

- Resmi membuka cabang di Indonesia sejak 1995 yang merupakan bagian Prudential plc London, Inggris dan Asia.

- Menjadi pemimpin pasar dalam penjualan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) sejak pertama kali diluncurkan tahun 1999.

Prestasi Prudential Indonesia:

- Tahun 2007 Prudential Indonesia memperoleh berbagai penghargaan dari media massa yaitu:

- Pada 2007 Prudential Indonesia menerima penghargaan “Lifetime Achievement Award for Best Life Insurance Company” penghargaan ini diberikan karena berturut-turut sejak 2002 hingga 2008 memperoleh penghargaan “Best Life Insurance Company” dari majalah Investor.

- Perusahaan Asuransi Jiwa terbaik 2007 dalam kategori aset diatas 5 trilyun dari majalah Investor.

- Perusahaan Asuransi Jiwa terbaik 2007 dari harian Bisnis Indonesia.

- Nilai “Sangat Baik” dalam kategori perusahaan asuransi jiwa dengan premi bruto diatas 1 triliun dari majalah InfoBank.

- Call Centre terbaik di Kategori perusahaan asuransi jiwa dari majalah Marketing.

- Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk “pemrakarsa dan penyelenggara perjalanan inentif korporasi ke Eropa dengan peserta terbanyak 1.110 perserta serentak'.
Baca Selengkapnya..

Selasa, 07 April 2009

Bagaimana kita bisa Cerdas Finansial?


• Buat TARGET (Perencanaan Keuangan) dalam hidup, karena
target akan membuat kita:

- Tahu arah dalam hidup ini
- Meraih hasil dari tindakan yang direncanakan sebelumnya

- Dapat mempercepat cara kita bekerja
- Termotivasi dalam mengerjakan sesuatu
- Tetap dapat menjaga prioritas
- Mampu memaksimumkan potensi diri kita
- Selalu kuat menghadapi hidup ini
- Mau berubah melalui sebuah proses perubahan:
Pola Pikir > Sikap > Tindakan > Kebiasaan > Hasil

Alat Ukur: Laporan Keuangan Pribadi
Penghasilan Tambahan
yang Ideal dan Aman:

• Modal awal kecil
• Risiko kegagalan minimal
• Waktu fleksibel
• Return / Hasil menarik
• Sesuai dg minat / hobby
• Mudah diduplikasikan
• Industrinya berkembang
• Tidak tergantung musim
• Kaya konsep & informasi
• Unik / Diferensiasi tinggi
• Halal & Mendidik
• Melibatkan sedikit orang
• Membantu orang lain
• Memberi nilai tambah ke pelanggan

Peluang Bisnis utk Berwiraswasta yg
sedang nge-trend & cukup aman

- Bisnis rumahan
Laundry, Konveksi,Kue/Roti, Catering, Kerajinan
- Agribisnis
Peternakan, Pertanian, Perkebunan, Budi Daya / Penangkaran
- Bisnis Keagenan
Asuransi, MLM, Property, Majalah/Koran/Buku
- Pendidikan & Profesional
Training/Seminar, Pelatih Olah Raga, Konsultan
- Distribusi barang
Pedagang Perantara, Pedagang Keliling, Canvasing
- Waralaba
Restoran, Makanan, Kursus/Pelatihan, Toko, Servis

Penghasilan Tambahan yang cocok untuk Mahasiswa / Karyawan:

- Pekerjaan Sambilan
Jual Pulsa HP,Konsinyasi Barang,Penyiar,Sales Promotion Girl(SPG), Penulis Buku

- Bidang Jasa
Restoran/Warung, Salon, Desain Grafis, Jasa Penterjemah, Les Privat

- Sesuai dgn Hobby
Fotografi, Nyanyi/Musik, Perangko, Menyulam, Memelihara Ikan/Burung, Event Organizer

- Berhubungan dgn Internet
Blogging/Goggle Adsense, Outsourcing, Programming, Web Design

Cerdas Finansial Melalui Perencanaan Keuangan

Apa itu Cerdas Finansial?
Menurut Robert Kiyosaki dalam buku
“Increase Your Financial IQ”
Ada 5 IQ Finansial, yaitu IQ Finansial:
1: Menghasilkan Lebih Banyak Uang
2: Melindungi Uang Anda
3: Menganggarkan Uang Anda
4: Me-Leverage Uang Anda
5: Meningkatkan Informasi Keuangan
Alat Ukur: Laporan Keuangan Pribadi

Mengapa kita perlu Cerdas Finansial?
• Agar lebih siap menghadapi problema keuangan
• Untuk mengelola pengeluaran secara bijak
• Mengendalikan defisit keuangan
• Agar dapat mengakumulasikan kekayaan secara konsisten
• Untuk memaksimumkan produktivitas uang kita
• Agar kita dapat mengelola Risiko Finansial
• Agar kita mampu meningkatkan standar hidup

Cara Orang Kaya mengelola uangnya
- Arus Kas Masuk
- Arus Kas Keluar
- Arus Kas Bersih
- Jumlah Aset
-Jumlah Utang
- Surplus (Kekayaan)
- Menambah Aset
- Mengurangi Utang
- Perencanaan Arus Kas
(prinsip untuk kaya)
- Pendapatan Pasif
-Laporan Pendapatan & Biaya Laporan Neraca Pribadi
Kaya bukan diukur dari Penghasilan, tapi dari Surplus (Aset – Utang)

Investasi: Cara untuk kaya tanpa bekerja
• Tujuan Berinvestasi:
1.Membuat aset kita produktif – mengembangkan uang kita
2. Mengalahkan Inflasi – Nilai Riil kekayaan selalu bertumbuh
3. Mendapatkan Passive Income – tambahan arus kas masuk

• Investasi berdasarkan wujudnya:
1. Aset Kertas (Paper Assets)
2. Aset Riil (Real Assets)
3. Aset Bisnis (Business Assets)

Mengapa kita perlu meningkatkan penghasilan kita?
1. Mengimbangi pengeluaran yang meningkat
2. Menabung guna kebutuhan masa pensiun
3. Untuk mengatasi defisit keuangan
4. Meraih tujuan keuangan lebih cepat
5. Mengisi waktu luang dgn kegiatan produktif
6. Mengurangi ketergantungan dari penghasilan utama(Multiple Source of Income)

Mengapa orang gagal meningkatkan penghasilannya?
1. Merasa nyaman dengan apa yang telah diraih
sekarang – Susah keluar dari Comfort Zone
2. Tidak pernah menghitung Opportunity Cost
yang hilang percuma
3. Tidak pandai memanfaatkan peluang yg ada
4. Tidak mau berkomitmen
5. Malu : Jadi Wiraswasta – Menjual – Jadi
Perantara/Agen/Calo – Kalau Gagal

2 Macam Penghasilan
Penghasilan Aktif
• Menjadi Karyawan
• Menjual Produk Barang
• Menjual Produk Jasa
• Menjual Keahlian
• Menjalankan Usaha MLM
• Membuka Usaha Sendiri
Penghasilan Pasif
• Investasi dlm Paper Assets
• Investasi dlm Aset Bisnis
• Investasi Produk Properti
• Investasi Aset Riil lainnya
• Mitra Usaha Pasif / Bagi Hasil
• Menerima Royalti dari:
Hak Cipta,Network marketing, Keagenan, waralaba

Bagaimana Menjadi Kaya?

• Dengan cara Negatif (tidak disarankan):
Korupsi – Tindak Kriminal – Menipu sana-sini
• Dengan Berharap:
Menang Undian – Dapat Warisan – Menikahi Orang Kaya
• Dengan Bekerja Keras utk menjadi:
Karyawan yg Sukses dalam Karir Usahawan/Wiraswasta
– Pekerja Profesional (Artis, Atlit, Dokter, Pengacara, dll)
• Dengan Bekerja Pintar/Cerdas:
Membuat Perencanaan Keuangan serta Disiplin dalam
Melaksanakan dan Menyelaraskannya.
Baca Selengkapnya..

Dasar Perencanaan Keuangan




Perencanaan Keuangan (PK) adalah rencana mencapai suatu tujuan tertentu dalam hidup yang membutuhkan sejumlah dana.
Perencanaan Keuangan Pribadi berbeda dgn PK Perusahaan yg umumnya dikenal dan juga diajarkan di perguruan tinggi.PK Pribadi memakai pendekatan Siklus Kehidupan Manusia yang sepintas sama tetapi berbeda. Dalam Siklus Kehidupan Manusia ada unsur kepastian dan juga ketidakpastian, misalnya semua makhluk hidup pasti meninggal, yang tidak pasti adalah kapan meninggalnya dan bagaimana caranya.

• Perencanaan Keuangan Pribadi dapat bersifat : Jangka pendek, Jangka
Menengah ataupun Jangka Panjang dapat dibagi menjadi beberapa kategori

a. Masa Anak-anak
Konsumtif – Bertumbuh / Sekolah– Tergantung OrangTua

b. Masa Remaja ( 15 – 25 thn )
Bekerja Sambilan – Pendidikan / Pergaulan – Mengurangi Beban Orang Tua.

c. Masa Berumahtangga ( 25 – 35 thn )
Mulai Bekerja – Kebutuhan Kendaraan/Rumah/Menikah – Mandiri

d. Masa Berkarir ( 35 – 55 thn )
Akumulasi Kekayaan – Kebutuhan Rumahtangga / Membesarkan Anak
– Mensubsidi OrangTua

e. Masa Tua ( 55 – 65 thn )
Puncak karier – Kebutuhan Kesehatan/Liburan/Ibadah – Dibantu Anak

f. Masa Pensiun ( > 65 thn )
Tidak bekerja – Kebutuhan Perawatan Kesehatan – Tergantung Anak/
Negara / Dana Pensiun

Bagaimana Membuat Perencanaan Keuangan

1. Tentukan tujuan keuangan anda
Specific – Measureable – Achieveable – Realistic – Time-Line

2. Kenali kondisi/posisi keuangan anda saat ini

3. Kumpulkan data penunjang untuk mencapai
tujuan keuangan itu

4. Buat beberapa Alternatif Perencanaan Keuangan
dan Strategi untuk mencapai tujuan.

5. Pilih alternatif yang terbaik dan Implementasikan
Perencanaan Keuangan-nya.

6. Lakukan Evaluasi dan Revisi (bilamana perlu) dari
hasil Perencanaan Keuangan itu
Biaya :
 Makanan / Minuman
 Pakaian & Aksesori
 Perumahan
 Transportasi & Telekomunikasi
 Kebutuhan Rumah Tangga
 Pendidikan & Kepustakaan
 Kesehatan & Olahraga
 Sumbangan
 Hiburan & Rekreasi
 Pajak & Penyusutan Aktiva
 Selisih Penilaian Aktiva-Pasiva

Pendapatan :
 Gaji – Tunjangan/THR – Bonus
 Pendapatan Non Profesi
 Bunga Bank
 Hasil Investasi
 Komisi / Discount
 Subsidi & Hadiah
 Pendapatan Usaha
 Selisih Penilaian Aktiva-Pasiva

Manajemen Arus Kas Laporan Pendapatan & Biaya Harta :

 Uang Tunai (+ Giro & Notes)
 Tabungan + Deposito
 Investasi / Surat Berharga
 Piutang
 Harta yg disusut
 Harta yg tak disusut
 Pembayaran dimuka
 Penyertaan / Investasi Usaha
 Harta lainnya

Utang :
 Titipan / Kewajiban segera
 Tagihan Credit Card
 Utang kpd Perseorangan
 Utang kpd Perusahaan
 Utang kpd Bank

Surplus :
 Surplus Sebelum Pencatatan
 Surplus Tahun …….
 Surplus Tahun Berjalan

Manajemen Arus Kas
Laporan Neraca Pribadi
Prinsip Menabung (Manajemen Arus Kas)
Menabung = Menghasilkan Arus Kas Bersih Tiap Bulan,yg akan menambah Aset atau mengurangi Utang
Ber-Investasi = Membuat Aset kita produktif

Mengapa orang susah menabung?
• Tidak dapat mengendalikan pengeluaran bulanan (kewajiban –
kebutuhan – keinginan.

• Penghasilan bulanan tidak cukup besar untuk menutup
pengeluaran bulanan.

• Merasa nyaman dengan keadaannya sekarang.

• Tidak mencatat penghasilan dan pengeluaran bulanan.

Prinsip Menabung (Manajemen Arus Kas)

Bagaimana caranya menabung?
• Tetapkan Tujuan Keuangan terlebih dahulu (buat apa menabung?) – Untuk
motivasi dan mengubah pola berpikir kita
• “Bayar Diri Anda Dahulu” (menabung di depan) – baru sisanya dibelanjakan
• Prioritaskan menabung tahap demi tahap
• Kendalikan Pola Belanja anda & Biaya2 yg tidak perlu atau berlebihan
• Cari Penghasilan Tambahan – Manfaatkan waktu luang menjadi uang
• Setelah menabung cukup banyak – Investasikan
• Kendalikan Utang yang tidak perlu (yg akan menimbulkan Kewajiban)
• Menabung Otomatis – pasti & disiplin (Dana Pensiun – Tabungan Berencana
– Asuransi UnitLink dg premi bulanan – Reksa Dana bayar bulanan)
• Menabung dengan membeli aset produktif (emas – real assets / properti –
paper assets / surat berharga – barang koleksi)

Mengontrol Biaya Rutin yang dapat dikendalikan:
Makanan / Minuman
Listrik / Air
Telepon
Rokok
Premi Asuransi



Biaya Rutin yang tidak dapat dikendalikan:
Transportasi Umum
Cicilan / Kontrak Rumah
Pendidikan
Pajak

Biaya Non Rutin yang Dapat Dikendalikan:
Pakaian / Fashion
Hiburan / Rekreasi
Elektronik / Gadget
Sumbangan

Biaya Non Rutin yang tidak dapat dikendalikan:
Sakit
Kecelakaan
Kecurian
Kematian

Jenis2 Perencanaan Keuangan
• Pendapatan Rutin
• Pengeluaran Rutin
• Rencana Menabung
• Kepemilikan Mobil
• Kepemilikan Rumah
• Perencanaan Kredit
• Kebutuhan Asuransi
• Rencana Pendidikan
• Perencanaan Investasi
• Perencanaan Pajak
• Perencanaan Pensiun
• Perencanaan Warisan
• Perencanaan Ibadah

• Perencanaan Lainnya :
- Menikah
- Kesehatan
- Rekreasi
– Sumbangan
Baca Selengkapnya..

Minggu, 05 April 2009

Mengapa Kita Membutuhkan Asuransi?


Dalam hidup ini segalanya selalu dikelilingi oleh resiko baik yang besar maupun tidak. Pada saat kita memutuskan untuk keluar rumah dengan tidak membawa payung. Kita menghadapi resiko kemungkinan kita akan kehujanan. Ini dapat kita sebut termasuk dalam resiko yang tidak besar.
Namun apa yang terjadi bila anda mengalami situasi seperti dibawah ini: Saat ini anda adalah karyawan atau karyawati di sebuah perusahaan yang memiliki penghasilan untuk membiayai diri anda sendiri., Bagaimana jika Anda jatuh sakit dan harus dirawat dirumah sakit untuk waktu yang lama dan perawatan medis yang mahal? Dapatkan perusahaan tempat anda bekerja memberikan jaminan biaya pengobatan anda sampai anda sembuh kembali?
Atau Anda adalah seorang kepala keluarga dari seorang istri dan dua orang anak usia sekolah yang saat ini bekerja untuk menghidupi keluarga anda. Apa yang terjadi jika kemudian Anda tertimpa kecelakaan kemudian cacat dan tidak dapat bekerja lagi untuk menghidupi kebutuhan keluarga Anda.
Ini merupakan dua contoh risiko yang besar, dalam menghadapi setiap resiko setiap orang memiliki cara-cara yang berbeda. Ada beberapa cara pengelolaaan resiko yang digunakan untuk mengendalikan tingkat resiko finansial yang dihadapi yaitu:

Menghidari Resiko ( Avoiding Risk)
Cara pengelolaan resiko yang termudah adalah menghindari risiko sama sekali. Contoh: untuk menghindari risiko sakit maka seseorang akan menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, berolah raga secara teratur, dan tidak merokok serta tidak minum minuman beralkohol.

Mengendalikan resiko (Controlling Risk)
Kita dapat berusaha mengendalikan resiko dengan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah dan mengurangi resiko tersebut, contohnya, seseorang akan memastikan bahwa kondisi ban, rem, kopling, dan mesin dalam keadaan baik untuk mencegah timbulnya resko kecelakaan. Atau seorang ibu rumah tangga selalu mengecek kondisi kompor, tabung gas, regulator dan selang dalam keadaan baik untuk mencengah meledaknya tabung kompor gas tersebut.
Menerima Resiko ( Accepting Risk )
Secara sederhana menerima resiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab finansial atas resiko yang terjadi. Contohnya seseorang tidak mengasuransikan mobilnya terhadap resiko kehilangan dan tabrakan, atau seseorang yang tidak mengasuransikan rumahnya terhadap resiko kebakaran, Berarti mereka bersedia mananggung kerugian jika terjadi resiko atau kehilangan mobil atau kebakaran dirumahnya.

Mengalihkan Resiko ( Transferring Risk)
Apabila seseorang mengalihkan resiko ke pihak lain, maka ia mengalihkan tanggung jawab finansial atas resiko tersebut ke pihak lain yang umumnya atas dasar pemberian imbalan. Cara termudah bagi seseorang, keluarga atau perusahaan untuk mengalihkan resiko ada dengan membeli pertanggungan asuransi. Kemudian resiko kerugian dialihkan kepada perusahaan asuransi, dan apabila terjadi suatu kerugian yang spesifik, perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang, asalkan perusahaan asuransi telah menerima sejumlah uang, yang disebut sebagai premi.

Faktanya dalam kehidupan ini setiap orang pasti meninggal dunia atau bisa juga terjadi kecelakaan, atau terkena sakit, namun tidak pasti kapan ia akan meninggal. Ketika seorang pencari nafkah dalam keuarga meninggal tanpa ia meninggalkan persiapan yang cukup bagi anggota keluarga yang ditinggalkannya, dapat dipastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan tidak dapat langsung mampu menyesuaikan dan menyiapkan diri dengan perubahan drastis dalam kehidupan. Lain halnya bila si pencari nafkah tersebut telah jauh-jauh hari mempersiapkan keuangan keluarganya agar tetap berjalan secara normal pada saat ia meninggal dunia dengan cara memiliki jaminan finansial melalui asuransi.
Asuransi adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk membantu mereka dalam penyediaan jaminan finansial. Sebagian orang menyadari perlunya memiliki jaminan finansial dengan membeli asuransi untuk mencukupinya. Tetapi ada juga sebagian lainnya yang tidak menyadari betapa perlu dan pentingnya asuransi ini.
Baca Selengkapnya..

Prudential unit link syariah investor account


Prudential unit link syariah investor account hampir sama dengan Unit Link konvensional namun disesuaikan dengan aturan Syariah Islam.
Tak berbeda dengan program investasi konvensional PRUlink syariah investor account juga memiliki Asuransi syariah dengan kontribusi tunggal, serta kombinasi
antara investasi dan proteksi asuransi yang Serupa dengan PIA konvensional

Contoh:
Pak Indra pada tanggal 1 April 2008, mengajukan SPAJ Prudential Syariah Investor Account dengan premi tunggal sebesar 50 juta. Ia mengalokasikan seluruh premi ke dalam PRUlink Rupiah Managed Fund dengan harga per unit pada saat itu Rp.5000, Maka ilustrasi perhitungan biaya yang telah dialokasikan oleh Pak Indra ialah:
Premi Tunggal ( Top Up ) :Rp. 50.000.000
Biaya Awal :Rp. 5000.000 (5% x Rp.50 juta)
5% digunakan untuk biaya administrasi Prudential
Alokasi Investasi :Rp. 47 500.000
Unit yang didapatkan :9500 unit (Rp. 47.500.000 : 5000/unit)

Bila pada tanggal 1 Juni 2008, harga per unit naik menjadi Rp. 6000, maka dana yang dialokasikan Pak Indra di PRUlink Syariah Investor Account menjadi:

19000 unit x 6000 = Rp.57.000.000 (lima puluh tujuh juta rupiah)

Selain keuntungan investasi seperti disebutkan diatas Pak Indra juga memperoleh manfaat dasar perlindungan jiwa yaitu:
maka perhitungan ilustrasinya ialah:

A. Manfaat Meninggal
Bila Pak Indra meninggak dunia, maka manfaat proteksi yang diterima Pak Joko sebesar 125 % dari Rp.50juta = Rp.62.5 juta atau 100% dari nilai saldo investasi
pada saat tanggal kematian, atau mana yang lebih tinggi.

B. Manfaat Cacat Tetap & Total
125% dari premi tunggal (termasuk penambahan dana/top up serta dikurangi penarikan/withdrawal, jika ada). Atau 100% Nilai Saldo Investasi pada saat tanggal kematian atau mana yang lebih tinggi.

Risiko cacat tetap total dapa diakibatkan oleh kecelakaan atau penyakit dan memiliki batasan usia hingga 60 tahun. Baca Selengkapnya..